Kamis, 05 Desember 2013

Mengenal Istilah Kanayatn

Kanayatn adalah istilah untuk menyebut subsuku dayak di Kabupaten Pontianak, Landak, Bengkayang, dan Sambas, yang menuturkan bahasa Banana’-Ahe, Badamea-Jare, Baampape dengan segala variannya juga bahasa Bakati’-Banyadu, dan Bakambai dengan segala variannya.



Pengertian Kanayatn dikalangan orang-orang Bakati’ yang hingga saat ini diketahui adalah sebagai berikut.
  1. Di wilayah adat Bakati’ Kanayatn Satango, Kanayatn berasal dari akar kata layat, yaitu jenis rotan untuk menjemur pakaian. Biasanya direntangkan di rumah panjang. Jenis rotan ini biasanya disebut juga ui jalayatn. Dari perkataan layat inilah kemudian lahir istilah Kanayatn sebagai akibat adanya perubahan bunyi bahasa dalam pengucapannya (informan: Pak Logek). Namun ada juga yang mengatakan Kanayatn berasal dari kata kenane karena ada Kampung Kinande di wilayah ini (informan: Pak Tunggu).
  2. Di Wilayah adat Bakati’ Sebiha’ diperoleh informasi bahwa pada zaman dulu Sungai Sambas yang mengalir di wilayah Ledo sekarang ini disebut Sungai Kanayatn. Dalam perkembangan selanjutnya, sungai ini kemudian disebut Sungai Sambas karena bermuara di Kota Sambas (informan: Pak Asin). Sedangkan nganae’dalam bahasa Bakati Riok artinya ‘ke hulu’. Konsep ini berhubungan dengan sungai.
 
Di kalangan orang-orang Dayak yang menuturkan bahasa Banana’-Ahe, Badamea-Jare dengan semua variannya, pengertian Kanayatn atau Kendayan adalah sebagai berikut.
  1. Kanayatn bearti berasal dari keturunan Jubata. Ini merupakan bahasa asal yang berasal dari Jubata maka lagunya terdiri dari jonggan, kondan, dan sejenisnya (informan: Pak Lolon).
  2. Bahasa Banana’ disebut bahasa Kanayatn karena berasal dari Jubata, sehingga semua perkataan atau bahasa untuk berdoa kepada Jubata (nyangahatn) menggunakan bahasa Banana’-Ahe dengan semua variannya (informan: dari daerah Banyadu-Balacatn).
  3. Kanayatn atau nganayatn artinya ‘membawa persembahan kepada Jubata karena semua pekerjaan telah selesai’. Dalam ritual tersebut terdapat sesajen untuk dipersembahkan kepada Jubata (Tuhan) dalam upacara adat dengan nyangahatn (informan: Pak Herkulanus Uten, wilayah Balangin).
  4. Kanayatn artinya ‘membawa persembahan ke subayatn untuk Jubata yang bersemayam di sana’ (informan tak di ketahui).
Jika kita melihat kedua versi pengertian Kanayatn diatas maka tampak bahwa dari orang-orang Bakati’ pengertian Kanayatn dihubungkan dengan fakta-fakta alam, seperti nama tempat, tumbuhan, dan sungai. Sedangkan pada orang-orang Banana’-Ahe, pengertian Kanayatn mengarah pada isu budaya, yaitu sistem religi dan tradisi lisan. Namun, semua doa-doa dalam bahasa upacara adat bagi penutur bahasa Banana’-Ahe dan Badamea-Jare, selalu dibamangan(didoakan dalam bahasa Banana’) ke bukit Bawakng. Padahal di sekitar kaki bukit Bawakng hanya ada orang-orang Dayak yang menuturkan bahasa Bakati’ bukan Banana’. Hal ini cukup menarik untuk dianalisis, mengingat perbedaan konsep tentang Kanayatn di kalangan kedua kelompok masyarakat Dayak yang menuturkan bahasa yang berbeda ini. Tokoh-tokoh yang terlibat dalam tradisi lisan pada suku Dayak Bakati’ dan Banana’ menunjukan kesamaan walaupun latar ceritanya berbeda. 


Di tinjau dari bahasa yang dikembangkannya
(1) Baahe logat Karimawatn Sakayu (Dayak Mampawah), 
(2) Baahe logat Sangah (Dayak Bukit), 
(3) Bajare (Dayak Gado), 
(4) Banana’, Banyadu’(Dayak Banyuke), 
(5) Balangin, Bampape (Dayak Landak), 
(6) Badamea/Badameo (Dayak Salako) dan 
(7) Bakati (Dayak Rara dan Dayak Bakati;) (lihat Atok;2008;8)
Dalam analisisnya, Atok menjelaskan bahwa (1 dan 2) bisa berkomunikasi dengan baik karena 90% perbendaharaan bahasanya relative sama, walaupun ada perbedaan fonemiknya (bunyi bahasanya). (1 dan 3) bisa berkomunikasi dengan mencampur bahasa masing-masing tapi saling mengerti apa yang dimaksud. (1,2, dan 4) sebagian besar bisa berkomunikasi dengan baik menggunakan bahasa Baahe kedua logat yang ada. (5 dan 6) bisa berkomunikasi karena masih cukup banyak perbendaharaan kata yang sama dan umumnya komunikasi dengan lancar dengan bahasa Badameo. Sedangkan (1,2,3,4,5,6, dan 7) bisa berkomunikasi dengan baik menggunakan bahasa campuran Baahe – Badameo -Bajare.

Foto ini diambil saat festival bujakng dara.
 

1 komentar:

  1. We invite you to partner with us and benefit in our new Loan and Project funding program. We offer flexible loans and funding for various projects by passing the usual procedures. This Funding program allows a client to enjoy low interest payback for as low as 3% per annum for a period of 2-15 years. We can approve a loan/funding for up to USD 30,000,000.00 or more depending on the nature of business. We are currently funding for:

    * Starting up a Franchise
    * Business Acquisition
    * Business Expansion
    * Commercial Real Estate purchase
    * Contract Execution
    * Personal loan
    * Debt Consolidation
    E.T.C

    We are open to having a good business relationship with you. If you think you have a solid background and idea of making good profit in any venture, please do not hesitate to contact us for possible business co-operation: royalworldfundings@gmail.com

    BalasHapus